4 Alasan Ilmiah Kopi Bisa Menambah Berat Badan, Apa Saja?
- freepik.com/author/jcomp
Olret – Kopi adalah minuman populer yang sering dikonsumsi karena efek stimulasinya, karena kandungan kafeinnya yang tinggi. Ini mungkin menimbulkan pertanyaan yang sangat umum, "Apakah kopi membuat berat badan Anda bertambah?".
Penelitian tentang hubungan antara kopi dan manajemen berat badan beragam. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan ini dan menyanggah beberapa mitos, kami akan menyelami dunia penelitian ilmiah yang diterbitkan di seluruh dunia tentang espresso, cappucino, latte, dan lainnya.
Kami tahu betapa memuaskannya meminum secangkir kopi yang baru diseduh dengan rasa yang kaya, aromatik, dan lembut. Pengalaman pahit-manis ini tidak hanya menawarkan kesenangan pada indra penciuman dan pengecapan Anda, tetapi juga memiliki efek menyegarkan pada pikiran dan tubuh.
Jadi, minumlah secangkir kopi panas Anda dan izinkan kami menjelaskan keuntungan dan kerugian dari meminumnya.
Alasan Mengapa Kopi Membuat Berat Badan Anda Bertambah
Kopi adalah minuman penurun berat badan yang bagus karena sangat rendah kalori dan juga menawarkan tingkat energi yang tinggi.
Namun, sama seperti makanan lainnya, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek buruk tertentu, salah satunya adalah penambahan berat badan. Oleh karena itu, berikut adalah faktor-faktor tertentu yang terkait dengan konsumsinya yang dapat menyebabkan penambahan berat badan:
1. Dapat Mengganggu Pola Tidur
Minum kopi menjelang waktu tidur dapat mengganggu pola tidur, memengaruhi metabolisme secara negatif, dan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan. Ini karena kafein memengaruhi pengaturan reseptor adenosin di otak yang bertanggung jawab membuat Anda mengantuk.
Secangkir kopi di siang hari untuk tambahan energi mungkin merupakan pilihan yang baik, namun beberapa cangkir dalam sehari, terutama di malam hari dapat mempengaruhi pola dan kualitas tidur. Kurang tidur pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan stres, dan masalah kesehatan mental lainnya, dan juga memengaruhi keseluruhan kognisi, memori, dan kinerja individu.
Hal ini menyebabkan peningkatan stres oksidatif, intoleransi glukosa, dan resistensi insulin yang semuanya dapat menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, jendela bangun yang lebih lama memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk makan, yang juga menyebabkan penambahan berat badan.
2. Dapat Memicu Respon Stres
Pada beberapa individu, konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan stres. Stres yang ditimbulkan pada tubuh menyebabkan pelepasan hormon kortisol, yaitu hormon stres yang memungkinkan tubuh menghadapi situasi lawan atau lari.
Ini, oleh karena itu, merangsang pemecahan metabolisme lemak dan karbohidrat untuk menawarkan energi instan ke tubuh sehingga Anda memiliki nafsu makan yang meningkat. Oleh karena itu, hal itu dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penambahan berat badan pada manusia.
3. Dapat Menyebabkan Perubahan Kadar Gula Darah
Konsumsi kopi yang berlebihan, terutama jika dikombinasikan dengan makanan bergula atau tinggi karbohidrat, dapat memengaruhi kadar insulin dan berpotensi meningkatkan penyimpanan lemak.
Kopi, pada beberapa orang, dapat menurunkan sensitivitas insulin yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan metabolisme karbohidrat yang lebih rendah. Jumlah gula darah yang tinggi dalam aliran darah memberi sinyal pada otak kita untuk menyimpannya sebagai lemak.
Ini secara perlahan akan menyebabkan penumpukan lemak yang lebih tinggi dan penambahan berat badan. Selain itu, menghilangkan lemak yang tersimpan jauh lebih menantang dan memakan waktu.
4. Pasangan Kopi Mungkin Masalahnya
Jika Anda menambahkan gula, sirup rasa, krim, atau susu tinggi lemak ke dalam kopi Anda, kandungan kalorinya akan meningkat, sehingga berpotensi menambah berat badan. Banyak minuman kopi spesial di kafe dan kedai kopi yang tinggi kalori, gula, dan lemak tidak sehat, berkontribusi terhadap kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara teratur.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.