Selain Batiknya, 5 Kuliner Khas Pekalongan yang Nikmat dan Mengenyangkan

Kuliner Khas Pekalongan
Sumber :
  • google image

Olret – Kota Batik alias Pekalongan memiliki kuliner dengan cita rasa yang khas dan tak ada duanya. Baik wisatawan maupun masyarakat setempat menyukai kuliner yang kaya rasa tersebut.

Hari Batik Nasional : Bukan Hanya Simbol Namun Masterpiece Yang Memukau

Hidangan khas di sini didominasi oleh makanan berkuah rempah dengan bahan dasar daging. Untuk penggemar olahan daging sapi, makanan khas Pekalongan pasti langsung membuat jatuh hati. Jika sudah sampai Pekalongan, jangan lewatkan salah satu atau semua makanan berikut.

1. Nasi Megono

Nasi megono merupakan hidangan legendaris yang telah ada sejak dulu. Menurut cerita setempat, megono ialah makanan yang dipilih sebagai bekal perjalanan jauh bagi prajurit Mataram. Kini, nasi megono tersedia mulai pagi hingga malam di seantero kota.

2 Oktober Hari Batik Nasional : Identitas Budaya Harus Dijaga

Bentuk makanan ini sendiri berupa nasi putih dengan sayur olahan nangka muda yang dimasak bersama parutan kelapa, kecombrang, dan bumbu-bumbu. Sebagai pendamping, nasi megono biasanya disajikan bersama lauk ikan teri goreng, sambal terasi, telur balado, atau tempe goreng tepung.

2. Tauto

Perpaduan soto dan tauco menghasilkan kuliner baru yaitu tauto. Dengan tambahan tauco kuah soto menjadi lebih kental dan berwarna merah. Keunikan lain tauto ialah isiannya menggunakan daging kerbau bukan sapi atau ayam seperti soto. Satu porsi tauto biasanya digandengkan dengan nasi hangat atau lontong. Lauk tambahan juga disediakan di meja seperti gorengan tempe dan tahu serta kerupuk aci.

3. Pindang Tetel

Toffin Insight: Referensi Edukasi & Bisnis F&B Terlengkap dari Toffin Indonesia

Pindang tetel mudah didapatkan di warung-warung tenda pinggir jalan di Pekalongan terutama di Desa Ambokembang, Kedungwuni. Desa tersebut merupakan penghasil kluwek, tak heran jika hasil bumi tersebut dimanfaatkan untuk menghasilkan makanan yang rasanya begitu khas. Kluwek digabungkan dengan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar, merica, terasi, bawang putih, bawang merah, kecap, lengkuas, serai, dan daun salam digunakan untuk mengolah tetelan daging sapi.

Kuliner ini sekilas mirip dengan rawon, yang membedakan dengan rawon adalah kuahnya lebih encer dan dagingnya lebih berlemak. Pindang tetel disajikan bersama kerupuk usek atau kerupuk yang digoreng dengan pasir. Bisa juga ditambah lontong dan sambal.

4. Garang Asem

Garang asem ialah masakan dari daging sapi dan kuah berbumbu bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabai, dan tomat. Sebelum dimasak bersama kuah berbumbu, daging sapi direbus terlebih dahulu. Garang asem khas Pekalongan tidak menggunakan santan, melainkan gula jawa sehingga warna kuahnya kecokelatan.

Garang asem khas pekalongan terdiri dari daging sapi yang empuk, telur pindang, cabai hijau utuh, dan kuah berbumbu kluwek yang nikmat. Sup berbumbu rempah ini hampir mirip seperti pindang tetel. Harga seporsi garang asem di Pekalongan umumnya dijual mulai Rp20.000.

5. Mie So

Mie so banyak terdapat di Kota Pekalongan, khususnya Krapyak.  Dinamakan mie so karena menggunakan isian kulit melinjo. Di Pekalongan sendiri, melinjo disebut so. Selain kulit melinjo, masih ada bakso, telur puyuh, tahu, tetelan, dan mi kuning.

Sebagai pelengkap, mie so dinikmati bersama kerupuk pasir dan keripik tempe. Harga semangkuk mie so dibanderol Rp17.000 saja. Mie so pun bervariasi seperti mie so telur puyuh dan mie so bakso iga.

Pilihan kuliner di atas bisa menjadi solusi ketika kamu ingin menikmati makanan enak dan mengenyangkan di Kota Pekalongan. Menjajal makanan lezat seperti tauto, nasi megono, dan pindang tetel pasti akan membuat kamu kangen kembali ke kota yang indah ini.