Kreasi Masakan Vs Menjaga Resep Tradisional Sebagai Warisan Menu Kuliner Indonesia
Kreasi Masakan Bisa Menghilangkan Cita Rasa Otentik Dalam Menu Tradisional
Seperti kenapa rendang dengan daging babi dipermasalahkan? karena dianggap menghina masyarakat dan budaya Minangkabau yang identik dengan agama Islam.
Sehingga masyarakat sampai mendorong supaya pemilik usaha menutup usahanya, meski sudah dilabeli tidak halal sekalipun.
Warganet lain sempat memberikan nasehat untuk jangan menggunakan istilah rendang, karena rendang termasuk kuliner khas masyarakat Minang yang pasti menggunakan makanan halal ke dalam menu masakannya.
Hal itu juga kembali dipermasalahkan ketika Siska Kohl mengaku membuat gulai tapi tidak menggunakan resep tradisional gulai. Hal ini mendapatkan sorotan dari pakar kuliner Indonesia Siska Soewitomo. Jika seharusnya yang namanya gulai juga harus dimasak dengan menu gulai dan menggunakan daging ayam sebagaimana seharusnya. Sehingga rasa masakan tetap sesuai cita rasa gulai yang dimiliki oleh Indonesia.
Dilansir dari laman validnews, Persoalan terputusnya pewarisan resep tradisional bisa bersumber pada dua hal. Pertama karena perkembangan modern, globalisasi dan urbanisasi telah mengubah banyak hal dalam budaya kuliner. Persoalan lainnya yaitu minimnya keinginan dari anak atau generasi penerus untuk mempelajari pengetahuan kuliner dari sang ibu atau neneknya. Dengan begitu, satu akan berakhir hanya pada generasi ibunya.
“Pergeseran standar dan hilangnya resep dan budaya makanan asli tidak hanya akan memperburuk kemampuan bertahan hidup masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal mereka, tetapi juga memunculkan ketergantungan pada produk eksternal yang terkait erat dengan isu perubahan iklim,” Hilmar dalam keterangannya, Senin (15/11) dikutip dari laman Valid News.