12 Quote Anak Rantau, Dari Kerinduan yang Mendalam Sampai Lelah Berjuang
- sarjanakata.com
Olret – Merantaulah, biar kamu tahu arti rindu yang sesungguhnya
Pandemi masih saja menghantui, bahkan setelah dua tahun berlalu. Kini jenis baru datang kembali seolah-olah memberikan harapan palsu bagi anak rantau. Bagaimana tidak, rencana pulang kampung untuk menuntaskan rindu pun bisa batal seketika.
Bagaimana pundakmu hai anak rantau? Kaki mu masih kuat melangkah kan? Berat memang rasanya, menjalani hidup seorang diri jauh dari orang tua dan keluarga. Namun tenang saja, karena di perantauan juga banyak memberikan pelajaran hidup. Semuanya membuat kamu semakin kuat.
Nah, jika sebelumnya Bapermulu.com telah mengulas tuntas tentang saat lelah di perantauan, nasehat orang tua akan selalu menyemangatimu. Kali ini kami juha memaparkan 12 Quote Anak Rantau, Dari Kerinduan yang Mendalam Sampai Lelah Berjuang.
1. Merantaulah, agar engkau mengerti apa itu artinya rindu dan betapa berharganya momen berkumpul bersama keluarga tercinta.
2. Sehat ataupun sakit, kami selalu mengatakan jika sedang baik-baik saja. Bukannya apa-apa, karena kami tidak mau merepotkan dan menambah beban orang tua.
3. Selalu do’akan anakmu ibu, karena hanya itu satu-satunya alat yang bisa memudahkanku mencapai semua impian dan cita-citaku. Tulus kuucapkan terima kasih, semoga pulang nanti kita bisa berbagi kasih dan menghilangkan rasa sedih.
4. Merantau adalah petualangan paling menantang, karena disinilah mental kami ditempa sekeras-kerasnya. Sehingga jangan bandingkan dengan mental anak mama dan papa.
5. Masalah yang aku hadapi saat ini terlampau kecil, jika dibandingkan besarnya cita-cita dan keinginanku membanggakan orang tua. Buang segera keluh kesah, gantikan dengan pencapaian-pencapaian yang indah.
6. Tanah rantau bukanlah area untuk anak papah mamah, karena semua hal tidak bisa diwujudkan hanya dengan berkeluh kesah.
7. Anak rantau itu dibedakan menjadi dua golongan, yaitu mereka yang menyerah di tengah jalan dan mereka yang berpegang kuat pada komitmen untuk sukses. Bagaimana dengan kamu, masuk kategori pertama atau kedua?
8. Jika kamu tidak bisa menjadi pahlawan di medan perang, setidaknya buktikan ketangguhanmu di tanah rantau sampai berhasil mewujudkan semua cita-cita.
9. Teruntuk ibu yang terkasih, setiap malam hati ini menangis sedih. Bukan karena rintangan yang terlampaui perih, namun karena aku belum bisa membalas sedikitpun jasa yang engkau kasih.
10. Jangan pernah seharipun merasa kesepian ibu, karena hanya jarak kita yang berjauhan. Do’akan aku di setiap sujudmu, semoga tercapai semua cita-citaku. Harapan terbesarku hanyalah satu, bisa membanggakan dan membahagiakanmu ibu.
11. Andai bisa mengulang waktu yang telah berlalu, maka sudi rasanya melakukan berbagai macam kenakalan. Dengan begitu aku bisa mewujudkan setiap impian, tanpa harus pergi meninggalkan kampung halaman.
12. Sekarang ini aku memang baru bisa menahan kerinduan dengan kampung halaman. Namun suatu saat nanti, aku pasti akan pulang sambil membawa pencapaian-pencapaian membanggakan.