Gaji Guru Honorer Kecil, Tapi Kok Masih Mau Mengajar. Sesulit Itukah Cari Kerjaan?

Guru yang mengajar
Sumber :
  • U-Repot

Olret – Mungkin kamu sering mendengar keluhan guru honorer yang hanya menerima gaji pas-pasan dan bahkan cenderung kurang. Tak pelak, banyak kisah haru biru tentang perjuangan guru honorer ini.

Komentar Warganet TikTok Tentang Guru Honorer : Digaji Lewat Infak Hingga Pilihan

Sebenarnya saya juga sangat bingung, apa alasan mereka tetap bertahan menjadi guru honorer yang gajinya tak seberapa. Bahkan kadang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari pun tak bisa.

Guru Honorer Ini Bukannya Tanpa Pendidikan yang Layak, Biaya Kuliah Mereka Juga Tak Kalah Mahal Kok.

Untuk menjadi guru honorer mungkin bukanlah sebuah pilihan utama, namun ada juga yang menjadikannya sebagai pilihan utama dengan berharap kelak diangkat menjadi PNS. Jika ditilik kebelakang, sebenarnya gaji honorer ini tak sebanding dengan biaya kuliah yang dikeluarkan. Atau memang guru honorer ini tak bisa mencari pekerjaan lainnya?

Menanti Nasib Pendidikan Indonesia

Sebagai contoh saja, adek saya seorang guru honorer yang gajinya sangat minim. Bahkan jika dibandingkan dengan gaji saya, bisa sampai 30 sampai 40 kali. Bahkan ketika kuliah, adek saya juga masih saya berikan biaya hidup 2 sampai 3 kali dari gajinya dari guru honorer. Saya juga gak habis pikir, alasan dia tetap bisa bertahan untuk menjadi guru honorer.

Bahkan ketika lebaran saja dia tak mendapatkan THR, begitu juga dengan tunjangan-tunjangan lainnya. Sebut saja tunjangan pendidikan, kesehatan dan bahkan pernikahan. Berbeda dengan saya yang kerja swasta, untuk tunjangan kesehatan bahkan bisa di claim sampai 150 Juta setahun. Belum lagi bonus akhir tahun, bonus setiap setahun kerja, THR, Tunjangan pernikahan dan tunjangan kelahiran anak,

24 Oktober Peringati Hari Dokter Nasional

Adek saya sendiri, untuk membayar cicilan motornya ketika lebaran tak mampu. Belum lagi, jika libur sekolah maka tak ada gaji yang diperoleh. Separah itukah menjadi guru honorer?

Dari Segi Jam Kerja Memang Jauh Lebih Menguntungkan Menjadi Guru, Dibandingkan Kami Sebagai Karyawan Swasta.

JIka dilihat dari jam kerja, memang jam kerja guru honorer ini lebih kecil dibandingkan dengan kami karyawan swasta. Begitu juga beban kerja, jika guru honorer setelah selesai tranfer ilmu ke anak didiknya, tugasnya masih bisa mengoreksi tugas-tugasnya dimalam hari atau setelah selesai mengajar.

Sedangkan kami, jam kerjanya sangat teratur. Senin sampai jumat, jam 8 samapi 5 sore. Untuk urusan pekerjaan jangan tanya, seberapa disiplin dan tepat waktunya kami. Karena memang menjadi karyawan swasta itu harus mempunyai skill yang mampuni dengan komunikasi yang baik pula. Jika tidak ya, siap-siap saja untuk digantikan dengan orang lain yang lebih kompeten.

Mungkin Gaji Guru Honorer Tak Sebesar Gaji Karyawan Swasta, Tapi Ada Kebahagian dan Ilmu yang Diajarkan Tak Dapat Ternilai Harganya.

Mungkin saja guru honorer ini mempunyai niat yang mulia, yaitu mengajarkan semua pengetahuannya ke anak-anak didiknya dengan ikhlas. Tapi sebenarnya, sudah sebaiknya memperhatikan nasib guru honorer ini juga.