Maaf, Aku Bukan Orang Yang Sekuat itu, Yang Bisa Menunggumu Tanpa Kepastian
- tiktok.com/@serein_concept
Olret – Awalnya memang aku sabar dan terlalu mencintaimu, tapi jika menunggumu tanpa kepastian. Maaf aku memilih untuk mundur, sayang.
Bukannya tak bermaksud untuk tak setia. Bukan pula menganggap bahwa hubungan kita jalin itu remeh dan tak ada artinya. Hanya saja, aku bukan orang yang sekuat itu.
Aku tidak bisa memastikan penantian, saat kamu sendiri tak bisa memberikan kepastian. Aku tak bisa mejanjikan untuk menunggu, saat kamu juga tak tahu pasti kapan akan pulang.
Jadi, maafkan aku. Jika kamu memang ingin pergi maka pergilah. Jika kamu ingin mengejar mimpi dan menjadi apa yang kamu mau, maka kejarlah semua itu. Aku tidak akan menghalangi, namun juga tidak akan menjanjikan apa pun. Aku bukanlah orang yang sekuat itu, yang bisa menunggumu dalam ketidakpastian dan menggantungkan harapan entah sampai kapan.
Awalnya Aku Mampu Untuk Menunggumu. Namun, Tetap Ada Batas Dimana Hati Juga Mulai Terasa Lelah.
Saat cinta masih begitu bersemi dan saat rasa masih mengalahkan logika. Aku bisa saja menunggumu dengan segala harapan yang pernah kau janjikan.
Aku masih mampu, aku masih berpikir positif, aku masih begitu percaya padamu. Dan duduk terdiam disini menunggumu.
Namun, hati manusia itu bisa lelah, ragu dan tak yakin bisa menghinggapi rasa yang tak diberi kepastian. Semuanya pun ada batasnya sebagaimana kemampuan manusia yang memang terbatas. Begitu pun dengan sabar maupun lelahku saat menunggumu. Aku bukan manusia super yang bisa hidup selamanya.
Nyatanya Ketidak Pastian Darimu Memang Membuatku Selemah Itu. Aku Tidak Ingin Terus Menggantungkan Harapan Yang Entah Sampai Kapan Terwujudnya.
Sayang, aku hanya manusia biasa. Aku bisa menangis, rindu, tertawa, ragu, sedih maupun terluka. Ketika aku terus berusaha melawan segala keraguan dalam hatiku. Dan saat aku berusaha menampikkan segala kabar buruk darimu. Aku mungkin mampu, namun tak bisa selama itu.
Apalagi, di sisi lain, ketidak pastian darimu semakin melemahkanku dan menguatkan segala ragu dalam hati juga pikiranku. Kamu yang selalu menunda dan mengundur dengan alasan yang tak jelas. Kamu yang selalu membuat hubungan kita ini seakan tak ada artinya untukmu.
Lalu siapakah yang harus menjaga diri dan rasaku? Siapakah yang akan bertanggung jawab jika kamu mengakhiri nantinya? Siapakah yang harus bertanggung jawab ketika harapan yang kugantungkan ternyata tak berakhir dengan indah?
Karena Itu Maafkan Aku Yang Tak Bisa Sekuat Itu. Lebih Baik Jangan Lagi Saling Menggantungkan Harapan.
Pasrahkan Saja, Jika Kita Memang Berjodoh, Kamu Akan Kembali Di Saat Penantianku Masih Kuat Untukmu
Saling menggantungkan harapan saat kita sama-sama tak bisa memberi kepastian, itu hanya akan menyakiti satu sama lain. Kamu tidak akan bisa fokus pada tujuanmu disana. Begitupun aku, selalu was was dengan rasa takut pada harapan yang tak pasti.
Jadi, lebih baik, mari kita sama-sama kita pasrahkan semuanya pada Sang Penentu Kehidupan. Kejarlah apa yang kamu cari dan gapailah mimpi yang kamu inginkan tanpa perlu khawatir soal aku. Begitupun, disini aku juga aka fokus pada hidupku dan tak lagi terlalu berharap padamu.
Percaya saja, jika memang jodoh kita akan dipersatukan. Jika memang jodoh, kamu akan kembali saat rasaku masih begitu kuat untukmu.
Dan Jika Memang Kita Tidak Ditakdirkan Bersama. Semoga Hatipun Bisa Merelakan. Ini Lebih Baik Bukan, Daripada Cinta Yang Jadi Benci Karena Kekecewaan Yang Mendalam?
Sekali lagi, bukannya aku tak bisa menunggumu. Hanya saja, semuanya ada batasnya. Apalagi, kamu sendiri juga tidak bisa memberikan kepastian, maka bagaimana mungkin akan menuntut kesetiaan.
Jika memang kita tak berakhir bersama, maka marilah belajar untuk sama-sama merelakan dan memaafkan satu sama lain. Setidaknya sedari awal, tidak ada yang saling menjanjikan harapan. Dan Setidaknya sedari awal, aku sudah mewanti, bahwa aku tidak sekuat itu untuk menunggumu terlalu lama.
Nah, itu lah artikel tentang Maaf, Aku Bukan Orang Yang Sekuat itu, Yang Bisa Menunggumu Tanpa Kepastian.