Pahami 7 Bahaya Hubungan Toksik dan Abusive. Mental dan Jiwamu Terancam!
- freepik.com
Olret –Pahami 7 Bahaya Hubungan Toksik dan Abusive. Mental dan Jiwamu Terancam!
Jangan meremehkan saat kamu terjebak dalam hubungan toksik. Begitupun, jangan pula berharap pasangan toksik bisa berubah meski kamu terus bertahan.
Faktanya, pasangan toksik belum tentu berubah, sedang kamu pasti mengalami masalah pada mental hingga bisa juga kehilangan nyawa.
Karena itu, jika menemukan bukti pasanganmu toksik dan abusive segera ambil tindakan tegas. Jika perlu laporkan pada pihak berwajib.
Percayalah akan ada perlindungan dan bantuan yang kamu dapatkan saat serius melepaskan diri dari pasangan toksik.
Dan inilah beberapa masalah yang umumnya terjadi pada korban hubungan toksik dan abusive.
1. Kehilangan Kepercayaan Dan Harga Diri
Saat sudah berhasil di- brain washing oleh pasangan toksik. Bisa saja kamu kehilangan kepercayaan diri dan harga diri.
Bahkan kamu merasa pantas berada di hubungan beracun seperti itu. Dan tidak layak untuk kebahagiaan yang sebenarnya.
Kebanyakan pasangan toxic memang senang memanipulasi pasangannya, supaya dia selalu menurut dan tidak membantah bagaimanapun perlakuan yang didapatkan.
2. Merasa Tidak Memiliki Penolong (Support System)
Pasangan toksik kemungkinan besar akan menjauhkan kamu dari orang-orang yang berpotensi menjadi pelindung. Baik itu orang tua, keluarga ataupun teman.
Dia merasa khawatir jika kehadiran mereka akan membuka pikiran dan membuat kamu sulit untuk dikendalikan. Sehingga banyak korban merasa tidak bisa lepas dari hubungan itu karena tidak memiliki pelindung dan tidak tahu caranya memutuskan hubungan.
3. Sering Merasa Terancam Lewat Hal Yang Paling Berharga
Pasangan toksik juga akan mengendalikan korbannya dengan menggunakan orang-orang berharga. Misalnya saja anak. Sehingga si korban tidak punya pilihan selain menyerah dan berhenti melawan.
4. Kondisi Mental Yang Buruk
Umumnya korban dari pasangan toksik akan mengalami kondisi mental yang buruk sampai rasa trauma yang cukup dalam.
Ada reflek tersendiri yang menunjukkan trauma tersebut, seperti menghindar, gemetar, atau bahkan pucat dan keringat dingin. Untuk kembali sembuh dibutuhkan terapi dan pengobatan.
5. Kondisi Fisik Yang Penuh Luka dan Lebam.
Selain trauma psikis yang mengkhawatirkan. Korban dari pasangan toxic dan abusive mengalami luka pada fisiknya. Kekerasan yang terjadi menjadikan kondisi mental dan fisik seseorang sangat buruk. Beberapa, mungkin saja tidak sempat terselamatkan atau kehilangan nyawa.
6. Krisis Kepercayaan Pada Hubungan Baru
Akibat trauma yang ditimbulkan, korban hubungan toksik merasa tidak yakin lagi untuk memulai hubungan baru dengan seseorang.
Trust issue yang sangat tinggi membuatmu sulit percaya lagi pada cinta lawan jenis, jadi sering timbul rasa curiga dan efek-efek lainnya yang membuat diri sendiri tanpa sadar jadi toxic.
7. Berpotensi Menjadi Pelaku Toksik dan Abusive Pada Diri Sendiri
Hal paling buruk adalah dari korban menjadi pelaku. Rasa trauma yang muncul membuat korban ingin melampiaskan rasa tidak adil yang dia rasakan. Salah satu contohnya berita ibu yang mengalami baby blues sampai tega membunuh buah hatinya. Beberapa korban yang menjadi pelaku toksik.
Ada pula yang tertekan sampai melukai diri sendiri seperti menyayat kulit dengan benda tajam, membenturkan kepala ke dinding dan sangat membenci dirinya sendiri.