Untuk Menyelamatkanmu Dari Orang yang Salah, Allah Mematahkan Hatimu
Dirimu hanya perlu tau, tak semua yang telah kau tinggalkan mampu berubah menjadi kenangan. Aku bukan tipikal orang yang mempercayai paradigma demikian. Diriku sudah memutuskan, yang pergi biarlah pergi, tak baik untuk tinggal terlalu lama dalam bayang-bayang sebuah kenangan.
Lalu Pada Akhirnya Kita Mulai Merasa Berbeda, Kisah Kita Cukup Jadi Kenangan Saja.
Kapan terakhir kali kita bersua, menyapa dan bercerita. Adakah waktu agar aku dapat menggelarkan kata dalam sebuah rasa. Bahkan kau tak bisa menjawab ketika ku tanya dalam sunyi.
Hingga suatu hari ku putuskan untuk tak lagi menyebut kalimat indah itu seperti biasanya yaitu nama mu yang ku pinta pada-Nya Bukan karena aku menyerah dan kalah atau pun tak memiliki arah.
Namun, lebih tepatnya aku akan kembali berjalan pada jalan ku, yang jelas berbeda arah dengan mu. Aku dengan keyakinan ku dan kau dengan keyakinan mu.