Review Make a Wish The Series Episode 4: Aib Keluarga
Saya suka percakapan Met dan Phum di ruang tamu, di mana mereka menjernihkan suasana di antara mereka. Met diam-diam menyukai dokter tersebut dan marah pada Krit karena menciumnya.
Aku tidak ingin cinta yang belum terselesaikan ini menimbulkan kemarahan dan penyesalan baginya di akhirat nanti. Saya senang karakternya memiliki obrolan yang dewasa. Met mengakui perasaannya, sementara Phum menolaknya dengan baik hati.
Momen ini tidak hanya memberikan penutup, tetapi juga terasa memanusiakan. Di balik komedi konyolnya, Make a Wish menghormati perjalanan emosional karakternya.
Aktor Met (Pom) membuatku terkesan dalam Make a Wish. Saya telah menontonnya di beberapa serial sebelumnya, termasuk The Moment, Gen Y, dan Pit Babe.
Meskipun penampilannya tampak baik-baik saja, dia tidak pernah menonjol di mata saya. Yang mengejutkan saya, saya memperhatikan Pon dalam perannya sebagai Met. Dia bisa menjadi lucu dengan ekspresi dan bahasa tubuhnya.
Dia juga menangani momen dramatis dengan gravitasi. Saya suka ledakan kemarahannya di episode ini. Demikian pula, saya menghargai bagaimana dia menggambarkan kesedihannya sebagai hantu yang harus mengamati orang-orang yang dicintainya dari jauh. Drama ini adalah yang terbaik yang pernah saya lihat dari jangkauan akting Pon.