Kenali Jenis-Jenis Stres dan Penyebabnya

Ilustrasi gangguan kesehatan mental berupa depresi
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@olly

Olret – Stres adalah respons fisik, mental, dan emosional tubuh terhadap berbagai tantangan atau tuntutan yang dihadapi seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, stres dapat berasal dari berbagai faktor, seperti pekerjaan, hubungan sosial, masalah keuangan, atau bahkan perubahan kehidupan yang besar.

Tetap Produktif Walau Lagi Galau, Ini 7 Tips Terlihat Bahagia di Depan Orang Lain

Mengenal jenis-jenis stres dapat membantu kita memahami bagaimana tubuh merespons tekanan, serta cara mengelola dan mengurangi dampak stres tersebut. Simak ulasan ini sampai akhir untuk tahu informasi lengkapnya!

1. Stres Akut

Stres akut adalah jenis stres yang paling umum dan sering dialami oleh banyak orang. Stres ini terjadi dalam jangka waktu yang singkat dan biasanya muncul akibat situasi atau kejadian mendesak. Misalnya, saat Anda menghadapi ujian, berbicara di depan umum, atau mengalami kemacetan lalu lintas yang mengganggu jadwal.

Kala Hatiku Terluka, Berharap Kamu Datang Mengobatinya Tapi Nyatanya Hanya Menambah Luka

Stres akut muncul tiba-tiba dan cepat mereda setelah masalahnya selesai. Ketika seseorang mengalaminya, ia akan merasa cemas, gugup, atau tertekan, namun perasaan tersebut akan hilang setelah situasi yang memicu stres berakhir. Stres akut ini biasanya bersifat ringan dan dapat diatasi dengan cara yang sederhana, seperti beristirahat, berbicara dengan seseorang, atau melakukan relaksasi. Meskipun stres akut dapat memberikan dorongan motivasi, jika sering terjadi, dapat mengganggu kesejahteraan tubuh dan pikiran.

2. Stres Kronis

Stres kronis terjadi ketika seseorang mengalami tekanan atau tantangan yang berkelanjutan dalam waktu yang lama. Penyebab stres kronis bisa berupa masalah pekerjaan yang tidak pernah selesai, hubungan yang bermasalah, atau kondisi kesehatan yang tidak kunjung membaik.

4 Kegiatan Akhir Pekan Yang Bisa Kalian Lakukan

Stres kronis seringkali menimbulkan rasa cemas, tertekan, atau kelelahan yang terus-menerus. Orang yang mengalaminya mungkin merasa tidak ada jalan keluar dari situasi yang menekan, sehingga menyebabkan gangguan tidur, kecemasan berlebihan, atau gangguan makan. Dampaknya bisa lebih parah, karena stres ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit, seperti gangguan jantung, hipertensi, hingga gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari solusi atau bantuan agar stres kronis tidak berkembang lebih lanjut.

3. Stres Eustress

Stres tidak selalu berkonotasi negatif. Stres positif yang dikenal sebagai eustress justru bisa memberi dorongan semangat dan motivasi untuk mencapai tujuan. Eustress terjadi ketika seseorang merasa tertantang oleh suatu situasi, tetapi tetap dapat menghadapinya dengan keyakinan dan keterampilan.

Dalam situasi eustress, seseorang akan merasa energik dan fokus, dengan perasaan positif setelah menyelesaikan tugas. Misalnya, eustress dapat muncul ketika seseorang merencanakan acara besar, menghadapi ujian yang penting, atau memulai proyek baru yang menarik. Rasa pencapaian dan kepuasan yang muncul setelah berhasil mengatasi tantangan tersebut adalah bagian dari manfaat eustress. Walaupun stres jenis ini terasa menguntungkan, jika terlalu sering terjadi, dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh dan pikiran.

4. Stres Distres

Distres adalah bentuk stres negatif yang terjadi ketika seseorang merasa tidak mampu mengatasi tekanan yang ada. Stres ini biasanya menimbulkan perasaan putus asa, cemas, dan frustrasi. Distres dapat disebabkan oleh faktor eksternal yang berat, seperti kehilangan orang yang dikasihi, masalah keuangan yang besar, atau peristiwa traumatis.

Ciri-ciri stres distres termasuk perasaan tertekan yang berkepanjangan, kelelahan fisik dan emosional yang luar biasa, serta kesulitan tidur. Orang yang mengalami distres juga mungkin merasa cemas berlebihan, dan memiliki gangguan dalam pola makan. Distres yang berlangsung lama bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik, memicu masalah psikologis seperti depresi atau gangguan kecemasan, serta memperburuk kondisi kesehatan tubuh.

5. Stres Psikologis

Stres psikologis berkaitan dengan ketegangan mental dan emosional yang disebabkan oleh perasaan cemas, khawatir, atau takut. Ini sering terjadi akibat tekanan mental yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi. Stres jenis ini mungkin tidak selalu tampak pada fisik seseorang, tetapi bisa sangat mempengaruhi pikiran dan suasana hati.

Orang yang mengalami stres psikologis biasanya merasa cemas atau khawatir berlebihan, merasa tidak berdaya, atau kehilangan kendali atas situasi. Mereka mungkin juga kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan dengan tepat. Stres psikologis yang tidak ditangani dengan baik bisa berlanjut menjadi gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi, yang memerlukan perhatian khusus.

6. Stres Fisik

Stres fisik terjadi ketika tubuh merespons tekanan fisik yang berlebihan, seperti kurang tidur, pola makan yang buruk, atau terlalu banyak beraktivitas tanpa cukup istirahat. Stres jenis ini memengaruhi keseimbangan tubuh dan bisa menyebabkan kelelahan, ketegangan otot, dan bahkan gangguan kesehatan jangka panjang.

Ciri-ciri stres fisik termasuk keletihan fisik atau kelelahan yang terus-menerus, ketegangan otot atau nyeri tubuh, serta gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Mengelola stres fisik biasanya memerlukan perubahan gaya hidup, seperti tidur yang cukup, olahraga teratur, dan pola makan yang sehat.

Cara Mengelola Stres

Meskipun stres adalah bagian dari kehidupan, penting untuk belajar cara mengelola stres dengan bijak. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatif stres antara lain:

1. Berolahraga

Aktivitas fisik dapat membantu tubuh mengurangi ketegangan dan menghasilkan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati.

2. Berbicara dengan orang terpercaya

Berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang konselor dapat membantu meringankan beban emosional.

3. Meditasi atau relaksasi

Teknik pernapasan, yoga, atau meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.

4. Manajemen waktu yang baik

Mengatur prioritas dan menghindari beban kerja berlebihan dapat mengurangi stres akut atau kronis.

5. Cukup tidur dan makan dengan baik

Kesehatan fisik yang baik akan mendukung ketahanan tubuh terhadap stres.

Dengan memahami berbagai jenis stres dan mengenali tanda-tandanya, kita bisa lebih siap untuk menghadapinya dan menjaga kesejahteraan mental dan fisik kita. Tetap jaga kesehatan jiwa dan raga untuk menatap masa depan yang cerah dan menjalani hari dengan penuh syukur serta semangat.

 

Semoga tulisan ini bermanfaat!