Part 5 : Teror Gunung Dempo Pagar Alam Sumatera Selatan

Pos 3 Menuju Pos 4 Gunung Ungaran
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

"Dia marah bang, " Kata Ale diantara tangisnya, "dia mau makan aku, Bang. Aku takut, Bang."

Aaron Ramsdale Menangis di Depan Fans Arsenal

Bang Idan memegang wajah Ale dan menatapnya langsung ke mata, "Kendalikan dirimu, Dek. Jangan dengarkan perintah siapa pun kecuali Abang!"

Lalu kudengar Anes yang masih terus bergulat dengan sesuatu yang tak terlihat berteriak dengan kencang. Seketika angin seperti berhenti. Kekacauan itu hilang begitu saja. Kulihat Anes duduk bersimpuh, tangannya tertangkup di dada dan terdengar mengucap syukur.

Bila Kamu Sedang Memperbaiki Diri, Insyaallah Jodohmu Orang Yang Baik Juga

"Terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan... ''

Bersamaan juga, Ale tampak mulai menguasai dirinya lagi. Dia bangkit dengan lemah. Kami mendekati Anes, lalu berpelukan dan saling bertangisan. Hanya Bang Idan yang tetap duduk sambil masih memegangi Bang Amran yang sepertinya tertidur.

Tenanglah, Kebahagiaan yang Kamu Damba Pasti Akan Hadir Setelah Kesedihanmu

"Kenapa tadi, Nes?" Tanya Bang Idan.

"Kunti dan pocong Bang, mereka mau bawa aku, " Jawab Anes. Nafasnya masih naik turun. Keringat dingin menetes di dahinya, ''mereka bilang juga mau ambil Alpin, Ale, Yuni dan Abang."

Kami saling berpandangan mendengar ucapan Anes. Bang Idan kulihat sedang memperhatikan kami satu persatu. Mungkin dia menilai kondisi kami. Kemudian dia melihat ke sekeliling kami, ke hutan di kanan dan jurang di kiri kami.

"Masih kuat kalian jalan?'' tanyanya lagi.

Kami menjawab serempak, " Kuat bang."

"Pin, kamu pakai kaos dalam kan? Coba kamu buka pin." Kali ini dia berbicara padaku.

Aku tak mengerti tapi tidak juga bertanya. Kubuka jaket dan kaosku, lalu kaos dalamku dan kuserahkan pada Bang Idan. Kaos dalam ku itu lalu disangkutkan pada sebuah akar yang mencuat dari gundukan tanah.

Halaman Selanjutnya
img_title