Memikirkan Diri Sendiri Itu Bukan Suatu Bentuk Keegoisan
- Freepik.com
Olret – Saat kamu lebih mendahulukan dirimu. Ketika kamu, berhenti untuk berpura-pura dan selalu mengalah. Ketika kamu merasa bahwa orang lain sudah terlalu keterlaluan dan kamu mulai bertindak untuk kepentingan dirimu sendiri.
Percayalah, bahwa itu bukan suatu bentuk keegoisan. Kamu harus menyadari bahwa saat kamu selalu memberikan kebahagiaan pada orang lain, kamu juga butuh dibahagiakan. Agar rasa cinta itu tulus dan gol dalam hidup benar-benar tercapai.
Jadi penuhi dirimu dengan kebahagiaan, penuhi hidupmu dengan ketulusan dan kebutuhan dasar yang kamu butuhkan. Barulah cintai orang lain, pikirkan orang lain. Tanpa, kamu merusak hidup dan kebahagiaanmu sendiri.
Sadar Ataupun Tidak, Terlalu Memikirkan Orang Lain Yang Jelas Tidak Memikirkan Atau Membahagiakanmu Hanya Akan Membuatmu Rugi. Semua Orang Perlu Balasan, Setulus Apapun Dia
Saat pertama rasa cinta itu hadir dalam hidupmu. Maka kamu akan berpikir bahwa kamu kuat untuk selalu berkorban, bertahan dan memikirkan dia dengan semaksimal mungkin. Kamu bahagia saat melihat dia bahagia bersamamu dan tersenyum. Itu sudah cukup bagimu.
Namun, berapa lamakah itu akan bertahan? Apalagi saat dirinya, justru terlihat tidak menghargaimu, menggiring dirimu dalam hubungan yang toxic dan berakhir dengan merugikan dirimu sendiri.
Sehingga benar, memikirkan orang lain terlalu berlebihan hanya akan membuatmu rugi. Apalagi jelas, dia tidak memikirkan atau berusaha balik untuk memperjuangkan dan membahagiakanmu. Kamu akan merasa rugi dalam segalanya, termasuk, tenaga, waktu bahkan cinta yang semakin mengikis dan meninggalkan luka.
Oleh sebab itu, setulus apapun seseorang. Dia tetap membutuhkan seseorang yang membalasnya dengan rasa yang sama. Mau diajak saling berjuang dan mengandalkan dalam hubungan. Bukan hanya berpangku tangan, dan membiarkan yang lain menderita.
Memikirkan Diri Sendiri, Bukan Berarti Kamu Tak Memikirkan Orang Lain. Namun, Kamu Tahu Dengan Benar. Siapa Yang Lebih Pantas dan Prioritaskan Untuk Kamu Pikirkan.
Egois itu adalah salah satu sifat tercela yang harus ditinggalkan. Sebab, egois lebih pada tindakan keras kepala dan melakukan semuanya sekehendak dirinya sendiri tanpa memikirkan untung dan ruginya orang lain. Sedang konsep memikirkan diri sendiri itu berbeda.
Seseorang yang memikirkan diri sendiri, bukan berarti dia tidak memikirkan orang lain. Namun, justru dia sedang membuat hidupnya lebih berkualitas dengan jalan yang lebih benar.
Dia menentukan prioritas orang-orang yang pantas dia perjuangkan dan pikirkan terlebih dahulu. Dia akan sibuk dengan memikirkan dirinya sendiri, potensi dan bakatnya, menggunakan waktunya dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, juga memperbaiki dirinya dari segala sisi semaksimal mungkin.
Selain itu, dia akan belajar dan sadar, siapa orang-orang yang selama ini tulus untuk membantunya, selalu memberikan support kapanpun dan dimanapun, dan orang-orang yang layak dia perjuangkan. Dari mereka, dia akan belajar bahwa suatu hubungan yang ideal dapat terwujud dengan saling memberi dan menerima satu sama lain.
Dia pun dapat berpikir realistis dan menimbang segala sesuatunya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, sehingga tidak akan merasa terbebani dengan orang lain dan tidak mudah jatuh pada hubungan yang hanya menjebak saja.
Memikirkan Dirimu Sendiri, Dapat Mengubahmu Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik, Yang Selama Ini Kamu Sering Berpikir Tidak Akan Mampu Melakukannya
Apa yang terbaik untukmu, apa yang bisa meningkatkan kualitas hidupmu, apa yang mampu kamu lakukan dan sebaiknya kamu lakukan? Semua pikiran itu akan muncul dalam pikiranmu saat kamu fokus memikirkan dirimu sendiri.
Kamu akan diajak berpikir untuk mengubah dirimu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Apalagi, dengan banyaknya pengalaman yang kamu peroleh, luka yang pernah kamu rasakan dan kisah-kisah orang lain yang juga memotivasimu.
Ternyata mengubah dirimu sendiri, tak sesulit merubah dunia, saat kamu yakin bisa melakukannya. Kamu hanya perlu memikirkan dan merenungkan semuanya.
Bekerja keras dan beriktiar sebanyak mungkin dalam mewujudkannya. Meski ada ujian dan cobaan yang hadir silih berganti. Kamu akan tetap baik-baik saja dan mampu melampaui semuanya.
Kebahagiaanmu Ada Di Tanganmu Saat Kamu Memikirkan Bagaimana Meraihnya. Selain Itu, Ingat! Bahwa Tidak Ada Yang Bisa Menolongmu Selain Dirimu Sendiri Dan Tuhan
Bahagia atau tidaknya dirimu sama sekali tidak ditentukan oleh orang lain. Mereka adalah pelengkap yang Tuhan kirimkan dalam usahamu untuk meraih jati diri.
Jika kamu nekad menggantungkan hidupmu pada orang lain, mengandalkan mereka setelah kamu berjuang semaksimal mungkin. Percayalah hanya kecewa dan kepahitan yang kemungkinan akan kamu rasakan.
Jadi andalkan dirimu sendiri dalam segala situasi dalam hidupmu. Bergantunglah hanya pada Tuhan dengan meminta petunjuk dan pertolongan dariNya. Pikirkanlah apa yang terbaik untukmu.
Buat dirimu nyaman dengan apa yang kamu lakukan. Maka, kebahagiaan itu akan bisa kamu raih. Kamu pun akan bahagia dan lebih tulus untuk membahagiakan orang-orang yang kamu sayangi.