Menikahlah Ketika Kamu Siap, Bukan Karena Ikutan Teman

Menikahlah Ketika Kamu Siap
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Beberapa waktu yang lalu, saat digemborkan-gemborkan semangat menikah muda. Banyak sekali anak muda yang ikut-ikutan dan ingin segera menikah. Padahal, secara usia dan pemikiran belumlah matang, secara finansial belum mapan, dan secara tanggung jawab, juga mental masih dipertanyakan.

6 Tips yang Bisa Bikin Kamu Cepet Move On, Gak Perlu Galau Lagi

Namun, mungkin karena menikah muda saat itu menjadi trend. Ditambah teman-teman banyak yang ikut mengikuti trend tersebut. Selain itu, perasaan iri saat orang lain sudah menemukan tulang rusuknya.

Akhirnya, tanpa pikir panjang kamu ikut melakukannya dan berpikir setelah menikah pasti akan tetap bisa bahagia, bisa bebas seperti sebelumnya, bahkan menikah menurutmu adalah solusi terbaik agar tidak dibuli teman-temanmu

Tak Semua Orang Siap Menikah. Apalagi Jika Hanya Ikutan Teman dan Tren Semata

5 Zodiak Paling Potensial Jadi Suami Idaman Terbaik

Siap Menikah Lahir Dan Batin

Photo :
  • freepik.com

Menikah itu rumit dan justru menjadi masalah baru, jika kamu tak mempersiapkan dirimu sebaik mungkin sedari awal. Apalagi, jika hanya menuruti nafsu, tren atau teman saja. Dalam Pernikahan, Utamakan Untuk Mencari Ridho Allah Ta’ala Bersama.

5 Alasan Pisces Selalu Lebih Menyukai Sendiri, Apakah Benar?

Dan tak semua orang siap dengan tanggung jawab, peran, juga berbagai masalah yang mungkin akan diketemui dalam pernikahan itu kelak. Seseorang yang sudah lama menjalin hubungan sekalipun, bahkan kadang masih takut dan tak yakin ketika di ajak memasuki jenjang pernikahan.

Sehingga lebih baik, sadarilah, menikah itu bukan ikut tren atau teman, tapi ketika kamu telah siap secara lahir dan batin.

Temanmu Yang Kamu Jadikan Panutan Pernikahan. Tidak Akan Bisa Menolong Saat Kamu Menghadapi Peliknya Hubungan Rumah Tangga

Ibadah Bagi Perempuan Haid

Photo :
  • freepik.com

Saat kamu curhat masalah rumah tanggamu, kebanyakan teman hanya akan memintamu untuk sabar, ada pula yang menyarankan untuk berpisah saja. Padahal, dulunya mereka yang berusaha untuk membujukmu segera menikah dan kamu menikahpun karena sudah kesal dan malu, jika ditanya terus oleh teman-temanmu.

Dalam hal ini kamu harus menyadari, bahwa bahagia atau tidaknya dirimu baik dalam pernikahan ataupun selain hal itu, ditentukan oleh dirimu sendiri. Siap atau tidaknya kamu, kamu sendiri juga yang mengetahuinya.

Oleh sebab itu, jika kamu memang belum siap menikah, biarin aja, teman-teman kamu yang lebih dulu merasakannya. Jika ada yang membulymu perkara hal itu. Percayalah, mereka bukan teman yang baik untukmu.

Sadarilah, Bahwa Menikah Adalah Cara Paling Ekstrem Untuk Mendewasakan Dirimu

Setelah menikah, kamu akan langsung dibebani dengan banyaknya tanggung jawab dan peran baru dalam hidupmu. Belum lagi, jika pasanganmu adalah seseorang dengan karakter superior ditambah pemikiran yang konservatif. Maka semua hal yang kamu lewati saat masih melajang harus kamu lupakan, sebab banyak beban baru yang harus kamu pikul.

Sehingga, bisa dibilang, menikah juga adalah cara paling ekstrem dalam mendewasakan seseorang. Jika dulu dia hanya berpikir soal kesenangan sendiri, maka selanjutnya dia harus berpikir kesenangan keluarganya.

Jika dulu dia hanya memikirkan kebutuhannya sendiri, maka sekarang harus berpikir pula kebutuhan seluruh anggota keluarga. Dan jika dulu dia begitu egois dan menang sendiri. Maka sekarang dia akan berusaha untuk mengalah bahkan berjuang bagaimana mempertahankan keluarganya.

Jadi, Pastikan Kamu Siap Lahir dan Batin Sebelum Menikah. Berhentilah Berpikir. Bahwa Kamu Menikah, Karena Temanmu Juga Sudah Menikah

Menikahlah Ketika Kamu Siap

Photo :
  • freepik.com

Menikahlah sebab kamu siap dengan segala konsekuensinya. Menikahlah, saat kamu yakin telah menemukan seseorang yang tepat yang siap menerima dirimu apa adanya dan mau diajak untuk menjadi lebih baik bersama. Menikahlah, saat kamu sudah sepenuhnya memantaskan dirimu, menyiapkan diri secara lahir dan batin.

Sebab, jika kamu tak menyiapkan diri, maka pernikahan itu akan memaksamu untuk siap. Jika kamu tak mendewasakan diri, maka pernikahan itu akan memaksamu untuk menjadi dewasa. Jika kamu tak menemukan seseorang yang tepat, pernikahan bisa menjadi penjara yang mengungkung kebebasanmu selama sisa hidup.

Jadi menikahlah, bukan karena merasa iri pada temanmu yang lebih dulu menikah, bukan pula perasaan malu karena selalu ditanya kapan akan menikah. Ini hidupmu, maka jadikanlah itu berharga dengan melakukan hal yang terbaik, juga membahagiakanmu.