10 Dialog Ae Dil Hai Mushkil yang Sayang Untuk Dilewatkan
- youtube
Olret – Ae Dil Hai Mushkil merupakan salah satu film klasik pada masanya. Dirilis pada tahun 2016, drama romantis ini menampilkan gaya khas pembuat film Karan Johar.
Dibintangi oleh Ranbir Kapoor, Aishwarya Rai Bachchan, dan Anushka Sharma sebagai pemeran utama, film ini bercerita tentang persahabatan, cinta bertepuk sebelah tangan, dan patah hati.
Meskipun yang paling menarik adalah cameo Shah Rukh Khan dan musik Pritam yang penuh perasaan, satu hal yang juga menjadikan Ae Dil Hai Mushkil salah satu favorit penggemar adalah dialognya yang menyentuh hati namun penuh perasaan. Dialog Ae Dil Hai Mushkil menyentuh hati dan merayakan cinta tak berbalas.
Dari dialog Shah Rukh Khan ‘Ek Tarfa Pyar ki Takat hi kuch aur hoti hai’’ hingga “Pyar mein junoon hai par dosti me sukoon hai” karya Anushka Sharma, dialog-dialog yang mudah diingat ini masih segar di benak pemirsa.
Jadi, mari selami dunia cinta dan persahabatan dan putar ulang 13 dialog terbaik dari Ae Dil Hai Mushkil di mana Ayan Sanger dari Ranbir, Alizeh dari Anushka, dan Saba dari Aishwarya memenangkan jutaan hati.
1. “Aapke aansu bade wafadar hain, aapki ijazat ke bina bahar nahi nikalte.”
“Air matamu setia sekali, musim semi tidak akan keluar tanpa izinmu.”
Saba mengutip dialog ini saat pertama kali bertemu Ayan yang patah hati di bandara dan selebihnya tinggal sejarah.
2. “Pyar mein junoon hai par dosti mein sukoon hai. Main kabhi nahi chahti ki jo hum dono ke bich sukoon hai wo chala jaye.”
“Ada gairah dalam cinta, tetapi ada kedamaian dalam persahabatan. Saya tidak ingin perdamaian di antara kita hilang.”
Dalam one-liner ini, Alizeh dengan apik menjelaskan arti cinta dan persahabatan. Ia juga menjelaskan pentingnya persahabatan dalam kehidupan seorang wanita melalui dialog tersebut.
3. “Aasan hai kya aisi mohabbat karna jiske badle mohabbat na mile?”
“Apakah mudah untuk mencintai sedemikian rupa sehingga tidak mendapatkan cinta sebagai balasannya?”
Ayan bertemu dengan mantan suami Saba, Tahir Taliyar Khan (diperankan oleh Shah Rukh Khan) untuk pertama kalinya dan merasakan bahwa dia masih mencintai istrinya yang terasing. Dia bertanya kepadanya tentang cintanya pada Saba melalui kata-kata ini.
4. “Main kisi ki zaroorat nahi, khwaish banna chahti hu.”
“Saya tidak membutuhkan siapa pun, saya hanya menginginkan seseorang.”
Ini adalah salah satu dialog Aishwarya Rai Bachchan yang paling terkenal dari film tersebut. Kalimat satu ini mencerminkan keinginan dan kebutuhan wanita.
5. Ek tarfa pyar ki takat hi kuch aur hoti hai. Auron ke rishte ki tarah ye do logo me nahi bat’ti, sirf mera haq hai ispe.”
“Kekuatan cinta bertepuk sebelah tangan semakin meningkat. Hubungan seperti ini di antara kita tidak cocok untuk kedua orang ini, hanya saja saya yang berhak melakukannya.”
Shah Rukh Khan hanya memiliki cameo dalam film ini tetapi dialog ini lebih dari cukup untuk memberi tahu kita mengapa dia disebut sebagai superstar generasi ini. Cara Khan menggambarkan kekuatan cinta bertepuk sebelah tangan melalui dialog-dialog tersebut patut diapresiasi.
6. “Mohabbat karna hamare bas mein nahi hai, us mohabbat se dur chale jana hamare bas mein hai.”
“Bukan kekuatan kita untuk mencintai, tapi kekuatan kita untuk lari dari cinta.”
Ayan mengungkapkan penderitaan semua kekasih bertepuk sebelah tangan yang tidak bisa bersama kekasihnya dengan dialog yang menyayat hati ini.
7. “Ajeeb Kahani hai pyar aur dosti ke rishte ki. Pyar hamara hero aur dosti hamari heroine.”
“Kisah aneh tentang hubungan cinta dan persahabatan. Cintai pahlawan kita dan bertemanlah dengan pahlawan kita.”
Ranbir Kapoor merangkum keseluruhan plot film dengan dialog yang dijelaskan dengan indah ini.
8. “Kisi ne kabhi aapko suddenly chaata mara hai … phaat … us chaante ko ishq kehte hai … aur woh chaanta aur zor se padta hai jab koi teesra aa jaata hai.”
“Pernahkah ada yang menjilatmu secara tiba-tiba…itu…ciuman itu disebut cinta…dan dia menjilat lebih keras lagi saat ciuman ketiga datang.”
Dialog menyentuh hati dari karakter Ranbir Kapoor ini memberi tahu kita bagaimana rasanya jatuh cinta dan perasaan ketika ada orang ketiga yang menghalangi Anda dan kekasih Anda.
9. “Love tedha hai lekin us tedhe love me bhi sukoon pana kuch logo ko aata hai.”
“Cinta memang hancur, tapi sangat sedikit orang yang menemukan kedamaian bahkan dalam cinta kita yang hancur.”
Dialog ini memberi tahu kita betapa dalamnya cinta dan apa yang diperlukan untuk mempertahankan suatu hubungan.
10. “Mujhse pehli si mohabbat mere mehboob naa maang.”
“Untuk pertama kalinya aku tidak meminta cintaku.”
Awalnya ditulis oleh Faiz Ahmed Faiz, Saba mengatakan dialog ini saat dia bertemu Alizeh untuk pertama kalinya, merefleksikan bagaimana dia bukanlah kekasih pertama Ayan.