Permintaan Maaf Ridwan Kamil Atas Cuitan 12-15 Tahun Lalu

Ridwan Kamil
Sumber :
  • u-repot

OlretRidwan Kamil kembali mendapatkan perhatian warganet di x karena banyak cuitannya di masa lalu yang membuat heboh saat ini. Bahkan cuitan-cuitan yang cukup membuat orang tak mengira bahwa itu adalah dia.

4 Zodiak yang Berharap Bisa Memutar Kembali Waktu

Namun kini dia meminta maaf atas cuitan tersebut. Berikut ini cuitannya.

TWIT-TWIT LAMA

Bersabarlah! Allah Selalu Punya Cara Terbaik Untuk Mengeluarkanmu Dari Masalah

Dulu 12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang aktif bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya platform tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, sering juga nyinyir. Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid.

Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur. Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di media sosial. Saya sering melihat diri saya yang dulu, netizen yang marah tadi. Bikin saya tersenyum dan sadar.

Ramai di X, Cowok Ini Rekam Cowok Dan Menyebutnya Gemas, Auto Disikat Sama Netizen

Konon setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri.

Ibarat anak-anak yang selalu protes pada orangtuanya, remaja yang rebel, pemuda yang kritis dan sinis, pada saatnya akan jadi orangtua yang melihat dari sudut pandang yang berbeda. Yang akan bilang pada dirinya sendiri, “Oh gitu ya saya dulu”, dan “Ternyata begini rasanya di posisi ini.”

Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak dan mungkin kurang literasi—bahkan kurang sopan. Saya mohon maaf jika ada pihak-pihak yang tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar.

Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak.

Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya.

Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on.

Ridwan Kamil