Melepas Rindu Di Padang Lawas, Kampung Halaman Nan Jauh Di Mato

Danau Tao
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret –  Merantau lah agar kamu tahu arti dari rindu sesungguhnya

7 Film India Komedi Romantis Terbaik, Definisi Cinta dan Persahabatan

Kalimat sederhana namun sangat memukul jiwa bagi kami anak rantau. Merantau memang sudah menjadi tradisi di kampung saya, dengan tujuan untuk bisa mengubah nasib dan ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar di kota dan menyisihkannya untuk kedua orang tua yang telah mendidik kami sedari kecil.

Salah satu momen yang paling ditunggu bagi kami anak rantau adalah lebaran. Setiap lebaran tentu menjadi momen yang paling berharga di setiap tahun. Bagaimana tidak, hanya saat ini lah kami bisa menuntaskan rindu bersua dengan ibu dan ayah serta sanak keluarga.

Review Film India Fanaa, Kisah Cinta Tragis Antara Teroris dengan Gadis Buta

Menikmati masakan ibu, masakan paling enak sedunia dan menikmati suasana kampung halaman yang di setiap pojok mempunyai kenangan serta bernostalgia dengan sahabat lama.

Nyatanya, Kebersamaan Jauh Lebih Berarti Daripada Nominal Uang.

Sebelum mudik, tentu persiapan mudik harus diatur secara matang. Mulai dari jumlah THR yang harus diberikan ke ponakan, oleh-oleh buat abang dan adek, Baju Koko buat ayah, Kue lebaran buat ibu sampai dengan tiket pesawat. Memang semuanya sungguh menguras kantong dan tabungan. Tapi nyatanya, kebersamaan jauh lebih berarti dari pada nominal uang.

A Killer Paradox Menempati Peringkat ke-4 secara global, Sudah Nonton Belum?

Singkat cerita, lebaran pun berlalu dengan bahagia. Mengunjungi saudara-saudara sampai hari ke tiga lebaran sungguh sangat melelahkan. Hingga akhirnya, tiba lah saatnya untuk menghabiskan waktu liburan di kampung halaman. Beberapa destinasi yang saya kunjungi selama liburan lebaran.

1. Barisan Bukit yang di Balut dengan Rerumputan Serta Sebuah Danau Nan Indah, Masyarakat Menyebutnya Danao Tao (Tasik)

Danau Tao

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Hamparan bebukitan ala teletubbies, rumput yang menghijau dan menguning, dikelilingi pepohonan yang sangat rindang serta ada sebuah danau dengan warna hijau Toska, mungkin itulah gambaran keindahan danau Tao ini.

Atau memang keindahannya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, karena keindahannya memang sangat menawan. Tapi sayangnya jalanan untuk menuju ke sana masih menggunakan jalan setapak yang cukup menguji keliahaian kamu dalam berkendara.

2. Untuk Para Jomblo, Hangatkan Dirimu di Pemandian Air Panas Aek Milas di Bebukitan Paringgonan

Aek Namilas Paringgonan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Bagi kamu yang sedang ingin menghangatkan diri tetapi belum mempunyai kekasih halal, tenang saja karena di Desa Paringgonan ada sebuah pemandian air hangat yang bisa menghangatkan tubuhmu. Di sini ada dua buah pilihan yang bisa kamu pilih.

Mandi di dalam kolam yang sudah disediakan dengan berbagai fasilitas, mulai dari sebuah kolam yang sangat dangkal, penggantian baju serta tempat makan di pinggir kolam. Atau kamu bisa memilih mandi langsung dengan air mancur di udara terbuka.

3. Menelisik Keberadaan Sejarah yang Unik Melalui Candi Bahal Portibi, Bukti Jika Umat Budha dan Hindu Pernah Melangkahkan Kaki di Padang Lawas

Candi Bahal Portibi

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Dikutip dari Wikipedia, Candi BahalBiaro Bahal, atau Candi Portibi adalah kompleks candi Buddha aliran Vajrayana yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Portibi, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, yaitu sekitar 3 jam perjalanan dari Padang Sidempuan atau berjarak sekitar 400 km dari Kota Medan.

Candi ini terbuat dari bahan bata merah dan diduga berasal dari sekitar abad ke-11 dan dikaitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu pelabuhan di pesisir Selat Malaka yang ditaklukkan dan menjadi bagian dari mandala Sriwijaya.

Tak Terasa Masa Libur dan Pulang Kampung Selesai, Dengan Berat Hati dan Penuh Kenangan, Kini Harus Kembali Ke Pangkuan Ibukota.

Oh iya saya hampir lupa, kampung saya ada di Padang Lawas. Salah daerah yang masyarakatnya berkebun dan bertani. Hamparan sawah yang luas dengan aliran sungai sudah menjadi pemandangan yang biasa, bahkan di belakang rumah saya sendiri dari jendela sudah kelihatan sawah. Untuk kebun sendiri, kami lebih suka menanam karet dan kelapa sawit yang dijadikan sebagai penghasilan utama.

Tak terasa liburan dan lebaran sudah selesai, mau tidak mau harus kembali lagi ke Jakarta. Iya, ibukota negara dengan sejuta masalah, semua orang berbondong-bondong ingin hidup di Jakarta dengan alasan ingin mengubah nasib dan penghasilan yang tinggi. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, Jakarta itu tak seindah yang kamu lihat di Televisi atau pun Sinetron.

Dari Padanglawas Memang Gak Ada Penerbangan Ke Jakarta, Jadi Biasanya Saya Dari Pekanbaru.

Karena kampung saya bukan sebuah kota besar dan hanya sebagai salah kabupaten di Sumatra Utara, saya selalu memutuskan mengambil penerbangan dari Pekanbaru karena memang jauh lebih dekat jika dibandingkan saya harus ke Medan

Biasanya saya juga sudah membeli tiket pesawat PP di Jakarta untuk mengetahui seberapa besar uang yang ada (hehehe).

Saya selalu mengambil penerbangan di sore atau malam hari dengan alasan bisa keliling Pekanbaru dalam beberapa jam. Hanya sekadar untuk menikmati salah satu tanah melayu ini dengan budaya juga. Oh iya sebelum keberangkatan di Jakarta, saya bisa menikmati destinasi wisata Pekanbaru berikut.

1. Tak Perlu Jauh-Jauh ke India, Pekanbaru Juga Punya Masjid Agung An-Nur Sebagai Kebanggaan Umat Islam Pekanbaru

Masjid Raya Pekanbaru

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah pagi hari saya sampai di Pekanbaru, saya pun memulai perjalanan mengelilingi kota ini. Tujuan pertama saya adalah Masjid Agung An-Nur karena sebagai seorang muslim saya sangat kagum dengan bangunan masjid ini.

Masjid dengan arsitektur dari empat negara ini sangat mengagumkan, perpaduan antara gaya Melayu, Arab, Turki dan India sangat kentara di bangunannya. Bangunan utama berukuran simetris 50 x 50 meter dengan sebuah kolam dan air mancur tepat di depannya membuatnya dijuluki sebagai Taj Mahal Indonesia.

2. Kemegahan Anjungan Seni Idrus Memang Bak Istana, Tapi Sayangnya Tidak Dirawat dan Bahkan Tak Berpengunjung. Kasihan !!!

Anjungan Idrus

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Bangunan ini awalnya merupakan Arena Purna MTQ Pekanbaru yang mempunyai design khas melayu, namun dari jauh bangunan ini sangat megah bak istana. Dan namanya sendiri di ambil dari salah satu seniman populer di Riau yaitu Idrus Tintin.

Bukan maksud hati untuk menjelek-jelekkannya, bangunan semegah ini seharusnya dirawat dan dipopulerkan sehingga bisa menjadi magnet baru bagi wisatawan. Tapi sayang seribu sayang bangunan ini tidak layak untuk dikunjungi karena tidak terawat.

Misalnya kamar mandi yang sangat jorok, lantai yang kotor dan bahkan dibeberapa bagian lebih parah lagi.

3. Bagi Kamu Pecinta Sejarah ! Jangan Lewat kan Kunjungan Asyik di Museum Sang Nila Utama dan Pastikan Ilmu Sejarah Kamu Nambah ya,..  

Museum sang nila utama pekanbaru

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Mungkin kamu ingin mengetahui sejarah tentang Pekanbaru dan Melayu, kamu harus berkunjung kesini dan pastikan kamu mengulik sebanyak informasi mengenai peninggalan-peninggalan yang ada di museum ini.

Tak berbeda jauh dengan museum pada umumnya, museum ini menampilkan berbagai peninggalan sejarah yang tak lekang oleh waktu.

Jadi bagaimana dengan cerita mudikmu? Jangan lupa untuk komentar dibawah ya cerita mudikmu.

Update : Artikel ini menjadi juara 2 di lomba cerita mudik dari tiket.com dengan hadiah jalan-jalan ke Jogja.