Hei Jodoh, Aku Sudah Tak Sabar Ingin Segera Dipertemukan Denganmu

- freepik.com
Olret – "Aku merasa bahwa aku sudah siap, sudah pantas dan hanya menunggu momen yang tepat saja. Tapi, kok kamu yang belum kelihatan juga."
Hei Jodoh, dimanapun kamu sekarang, siapapun kamu, bagaimanapun kamu. Aku cuma mau bilang jaga diri baik-baik ya disana. Di sini aku akan selalu berusaha untuk memantaskan diri dan menjadi lebih baik buat kamu dalam segala hal. Di sini aku akan menunggu dan menjagamu lewat doa-doa yang selalu kupanjatkan.
Semoga Tuhan segera mempertemukan kita di waktu dan momen yang tepat nantinya. Semoga kamu menjaga dirimu sebaik aku pun berusaha menjaga diriku. Karena sungguh, aku pun juga tidak sabar untuk segera dipertemukan sama kamu.
Hei Jodoh, Sebenarnya Selama Ini Ada Banyak Hati Yang Mendekat. Aku Selalu Bertanya, Apakah Kamu Salah Satu Diantara Mereka? Karena Jujur Saja, Aku Sangat Ingin Berharap Namun Takut Kecewa.
Aku Sudah Tak Sabar Ingin Segera Dipertemukan Denganmu
- freepik.com
Tak bisa kupungkiri, selama masa penantian ini ada banyak sekali hati yang mendekat. Ada yang terlihat biasa saja, sampai ada yang sangat serius dan begitu meyakinkan. Seringkali aku bertanya-tanya, apakah kamu itu dia atau dia. Seringkali aku juga berharap bahwa salah satu di antara mereka itu benar-benar kamu yang jadi jodohku.
Tapi, jujur saja aku juga takut kecewa. Aku takut akan dekat dengan maksiat sebelum status halal disematkan. Aku takut ternyata mereka bukanlah jadi jodoh tapi sekedar pelajaran hidup.
Jadi, lagi-lagi, aku tidak menanggapi saat mereka tak jua berani untuk meminang. Aku memilih untuk bersikap biasa saja dan menunggumu kembali dalam keistiqomahan.
Hey Jodoh, Perlu Kamu Tahu Bahwa Aku Selalu Menyibukkan Diri Dengan Memantaskan dan Memperbaiki Diri Buat Kamu. Jadi, Kuharap Di Sana Kamupun Sibuk Memantaskan Diri Buat Aku
Wanita independent
- freepik.com
Tenang saja, bisa kujanjikan aku bukanlah jomlo galau yang menghabiskan malam minggunya dengan merutuki mereka yang berpasangan. Walau memang sedikit ada iri saat melihat mereka bermesraan. Namun, aku bisa mengalihkan semua rasa dan kesibukan itu dengan hal-hal yang jauh lebih penting.
Aku sibuk bekerja keras buat tabungan masa depan, aku sibuk belajar dan menimba ilmu di majelis keagamaan untuk mengerti tugas serta kewajiban dalam rumah tangga nantinya. Aku sibuk nyapu, ngepel, masak dan membantu orang tua, sekalian bersiap untuk kehidupan rumah tangga kita.