Tak Seindah Drakor, Inilah 6 Fakta Sisi Gelap Kehidupan Masyarakat Korea Selatan.

Teror Pembunuhan di Korea
Sumber :
  • Instagram/panncafe

Olret –Tak Seindah Drakor, Inilah 6 Fakta Sisi Gelap Kehidupan Masyarakat Korea Selatan

Larang Fans Timnas Indonesia Nobar Timnas U-23, MNC Grup 'Dirujak' Netizen

Saat menonton drama Korea Selatan, kamu mungkin berpikiran jika hidup di Korea menyenangkan. Pria/Wanita Korea sangat cantik dan tampan dan sikap mereka yang romantis, penuh dedikasi juga menghormati orang lain. 

Namun, sudah menjadi rahasia umum ternyata kehidupan masyarakat Korea tidak seindah apa yang disajikan di dramanya. Nah, diulas dari berbagai sumber inilah 6 sisi gelap kehidupan Korea selatan. 

Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Usai Cetak Gol Kalahkan Korea Selatan

1. KDRT Atau Kekerasan Rumah Tangga Yang Tinggi Pada Wanita. 

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat Korea Selatan. Menurut penelitian, satu dari enam wanita yang telah menikah di Korea Selatan pernah mengalami lebih dari satu kali kekerasan dari suaminya. KDRT di Korea Selatan merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Membedah Peran Kim Hee Ae di Drakor The World of the Married

Fenomena ini diakibatkan oleh pemahaman masyarakat Korea Selatan yang sangat konservatif dan patriarkis, mulai dari sistem rumah tangga hingga kesempatan bekerja yang mengutamakan kepemimpinan laki-laki. 

2. Pelecehan Wanita 

Selain KDRT, wanita di Korea juga sering mendapatkan perundungan di setiap lini kehidupan. Tidak hanya di rumah, di tempat kerja sampai di masyarakat umum. Hal ini merupakan imbas dari kekuasaan Presiden diktator Park Chung-Hee. 

Wanita yang diperlakukan dengan buruk oleh suaminya, mendapatkan pelecehan secara seksual di kantornya, atau mengalami rudapaksa sulit untuk mengadu di kepolisian. Polisi yang mendapatkan laporan tersebut akan mengabaikan korban, bahkan mengancam korban agar tetap diam. 

3. Tuntutan Memenuhi Korean Beauty Standard 

Korean Beauty Standard adalah standar kecantikan yang ditetapkan di Korea untuk perempuan dan laki-laki. Korean beauty standard bagi perempuan ialah memiliki bentuk tubuh langsing, kulit cerah dan flawless, dagu yang runcing, kelopak mata ganda, dan masih banyak lagi. Sedang untuk pria, tuntutan memiliki bentuk tubuh spesifik yang tidak terlalu berisi atau terlalu kurus.

Masalahnya keberadaan Korean Beauty Standard ini bisa menimbulkan bullying, rasa insecure dan meningkatnya self-esteem yang rendah. Karenanya perempuan dan pria di Korea dengan rentang usia 19 hingga 29 tahun berani melakukan operasi plastik. 

4. Tingkat Bunuh Diri Yang Tinggi 

Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi. Bahkan pada 2019 lalu, Korea Selatan menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi nomor empat melansir Asia Times.

Bunuh diri tidak hanya dilakukan para artis sebagaimana yang sering kita dengar beritanya. Masyarakat biasa pun banyak yang melakukan tindakan ini dengan beragam alasan. Misal tuntutan hidup yang tinggi, tekanan yang besar dari pekerjaan, bullying yang mengerikan, kecemasan, gangguan tidur, dan masih banyak lagi.

5. Bullying 

Salah satu alasan kenapa tingkat bunuh diri masyarakat Korea besar adalah adanya bullying. 

Menurut catatan penelitian dari Hyojin Koo, Universitas Woosuk, tindakan bullying di Korea Selatan sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan, tepatnya di masa dinasti Chosun.

Dan tindakan bully tersebut tidak hanya terjadi dikalangan sekolah, artis, atau tempat kerja. Bahkan saat wajib militer dan di semua lini kehidupan masyarakat. 

6. Sisi Gelap Dunia Artis 

Dunia artis di Korea juga tidak selalu menyenangkan. Banyak sekali artis yang sampai bunuh diri karena berbagai tekanan. Belum lagi jika terlibat suatu skandal, dipastikan karir keartisannya akan meredup bahkan hilang. Ditambah dengan adanya penggemar yang terlalu obsesif atau sasaeng.

Melansir Korea Joongang Daily, para selebriti Korea tak hanya menjadi sosok di dunia entertainment yang menghibur dengan akting ataupun musik mereka, namun juga menjadi figur contoh bagi publik.