Kenali Jenis-Jenis Stres dan Penyebabnya
- https://www.pexels.com/@olly
Stres kronis seringkali menimbulkan rasa cemas, tertekan, atau kelelahan yang terus-menerus. Orang yang mengalaminya mungkin merasa tidak ada jalan keluar dari situasi yang menekan, sehingga menyebabkan gangguan tidur, kecemasan berlebihan, atau gangguan makan. Dampaknya bisa lebih parah, karena stres ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit, seperti gangguan jantung, hipertensi, hingga gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari solusi atau bantuan agar stres kronis tidak berkembang lebih lanjut.
3. Stres Eustress
Stres tidak selalu berkonotasi negatif. Stres positif yang dikenal sebagai eustress justru bisa memberi dorongan semangat dan motivasi untuk mencapai tujuan. Eustress terjadi ketika seseorang merasa tertantang oleh suatu situasi, tetapi tetap dapat menghadapinya dengan keyakinan dan keterampilan.
Dalam situasi eustress, seseorang akan merasa energik dan fokus, dengan perasaan positif setelah menyelesaikan tugas. Misalnya, eustress dapat muncul ketika seseorang merencanakan acara besar, menghadapi ujian yang penting, atau memulai proyek baru yang menarik. Rasa pencapaian dan kepuasan yang muncul setelah berhasil mengatasi tantangan tersebut adalah bagian dari manfaat eustress. Walaupun stres jenis ini terasa menguntungkan, jika terlalu sering terjadi, dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh dan pikiran.
4. Stres Distres
Distres adalah bentuk stres negatif yang terjadi ketika seseorang merasa tidak mampu mengatasi tekanan yang ada. Stres ini biasanya menimbulkan perasaan putus asa, cemas, dan frustrasi. Distres dapat disebabkan oleh faktor eksternal yang berat, seperti kehilangan orang yang dikasihi, masalah keuangan yang besar, atau peristiwa traumatis.
Ciri-ciri stres distres termasuk perasaan tertekan yang berkepanjangan, kelelahan fisik dan emosional yang luar biasa, serta kesulitan tidur. Orang yang mengalami distres juga mungkin merasa cemas berlebihan, dan memiliki gangguan dalam pola makan. Distres yang berlangsung lama bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik, memicu masalah psikologis seperti depresi atau gangguan kecemasan, serta memperburuk kondisi kesehatan tubuh.