5 Hal Ini Terkesan "Baik", Tapi Ternyata Bisa Merusak Mentalmu!

Selalu menolong
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Perilaku baik dan buruk sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Bagi seorang yang berkepribadian baik, sudah pasti banyak orang yang menyukainya. Tapi sadarkah? kalau perilaku "terlalu baik" bisa menjadi bomerang bagi diri sendiri. Bukan berarti orang baik harus memiliki sisi jahatnya, namun setiap manusia memiliki batasan pada dirinya. Ada hal yang bisa dilakukan, dan hal yang memang di luar batasnya namun tak perlu kamu paksakan agar tetap terlihat baik.

6 Alasan Logis Menjadi Penyendiri Tak Selalu Buruk, Sesekali Perlu Kok

Jika kamu memaksakan hal yang terlihat "baik" itu secara berlebihan, sebenarnya hal demikian dapat merusak mentalmu. Lalu, apa sajakah hal yang sebenarnya terkesan "baik" namun ternyata dapat merusak mentalmu? Dilansir dari @personalitydoc, berikut ulasannya:

1.  Terus-terusan minta maaf

Meminta maaf

Photo :
  • freepik.com
 
Bekerja Dan Berusaha Semaksimal Mungkin, Karena Semua Yang Kamu Butuhkan Sudah Tuhan Sediakan

Istilahnya adalah over-apologize atau sorry syndrome. Kalau kamu melakukan kesalahan atau untuk etika sopan sontun, minta maaf itu memang perlu dan baik. Tapi kalau berlebihan, justru bisa membuat nilai permintaan maaf kamu jadi berkurang dan orang malah meremehkan kamu.

2. Harus selalu produktif

Beban kerja berlebih

Photo :
  • freepik.com
Jangan Khawatir Pada Masa Depan, Cukup Lakukan Yang Terbaik Untuk Hari Ini

Karena kamu tidak ingin dicap pemalas, kamu selalu ingin terus menghasilkan performa yang terbaik. Tapi ujung-ujungnya malah jadi toxic productivity yang bisa merusak kesehatan mental kamu. Kalau ada hari-hari di mana kamu merasa capek dan ingin santai-santai saja, tidak apa-apa kok! Recharge energi dahulubesok baru mulai produktif lagi.

3. Menolong orang berlebihan

{{ photo_id=6115 }}

Terus-terusan berusaha menolong, berempati, dan memahami orang lain, bisa membuat kamu lupa untuk memperhatikan dirimu sendiri. Bedakan antara berempati dan merasa bertanggung jawab atas masalah atau perasaan orang. Menolong boleh saja, namun perlu diingat kamu memiliki batasan diri.

4. Terus-terusan memikirkan masa depan

Stress memikirkan masa depan

Photo :
  • freepik.com

Merencanakan masa depan secara garis besar itu boleh banget, kok. Tapi kalau sampai memikirkan masa depan setiap saat bahkan untuk hal-hal kecil sekali pun, lama-lama kamu bisa mengalami kecemasan. Karena masa depan itu tidak pasti. Boleh saja memikirkan masa depan, terkait apa cita-citamu, to do list yang menjadikan goal kamu, tapi jangan lupa untuk mindful kembali ke masa kini.

5. Over Information

Bergosip

Photo :
  • freepik.com

Banyak baca dan tahu informasi ini dan itu, sebenarnya bagus untuk bekal pengetahuan dalam menjalani hidup ini. Sayangnya kalau sudah terlalu intens, jadinya malah overload dan membebani pikiranmu. Apalagi dewasa ini setiap informasi terlalu banyak hal negatif dibanding sebuah kabar baik. Tak menutup kemungkinan over information juga bisa menjadikan kamu seorang yang fanatik, karena menjalani hidup berpaku terhadap informasi tersebut. Seperti kata seorang Psikolog; "Too much information, can kill you."