Anjani Sekar Arum, Mendidik Pembatik Muda Melestarikan Budaya Batik Bantengan
- satu-indonesia.com
Anjani mengajari anak-anak membatik di sanggarnya. Dari 58 anak yang belajar membatik di sanggarnya, 28 di antaranya menjadi pembatik aktif.
Anjani lebih memilih untuk mengajari anak-anak membatik bukanlah tanpa alasan. Ia takut wisata Kota Batu akan mati jika para generasi muda tidak melestarikan kebudayaan yang menjadi ciri khas mereka.
Dengan mewariskan keahlian membatik pada anak-anak, maka otomatis budaya batik Bantengan juga akan ikut dilestarikan.
Tidak hanya itu, keuntungan ekonomi yang didapat dari kegiatan membatik juga bisa membantu mengangkat derajat dan ekonomi masyarakat sekitar.
Sanggar Andaka sendiri setiap bulannya mampu menghasilkan sekitar 45 lembar kain batik. Harga setiap lembarnya juga tidak murah, dan dibandrol dengan harga sekitar Rp 300 ribu - Rp 750 ribu.
Namun, Anjani tidak serta merta mengambil keuntungan dari penjualan kain batik-nya. Ia justru mengambil 10% dari hasil penjualan yang ia gunakan untuk membeli kain, pewarna, dan perlengkapan lainnya.
Selebihnya hasil penjualan batik menjadi hak para pembatik anak-anak. Tak jarang Anjani justru merogoh koceknya sendiri untuk menambal biaya di sanggarnya.