9 Film dan Drama Thailand Girls Love (GL) Terbaik Sepanjang Masa
Drama terjadi ketika Gayzilla Golf secara tidak sengaja menyebabkan superstar terkenal Cathy (Chompoo Araya) terpeleset dan kehilangan kesadaran seminggu sebelum dia harus syuting iklan TV yang menguntungkan. Menghadapi gugatan 50 juta baht jika Cathy tidak hadir, ketiganya berencana mencari seseorang yang mirip dengan Cathy.
Keinginan mereka terkabul setelah mereka menemukan seorang pedagang kaki lima bernama Nam yang menjalani operasi plastik agar bisa secantik Cathy.
Song Nam mempunyai sifat yang sangat impulsif, sangat bertolak belakang dengan Cathy yang sangat sopan dan manis. Bisakah mereka mengerahkan kekuatan mereka untuk menjadikan Nam bintang paling cemerlang di industri hiburan?
6. Memoir (2017)
Daranee (Tisanart Sornsuek) adalah pekerja shift malam di sebuah toko serba ada. Dia selalu memimpikan kehidupan mewah. Suatu hari, sebuah peluang besar tiba-tiba muncul. Daranee bertemu dengan pelanggan wanita yang sukses. Di bawah bimbingan pelanggan ini, Daranee beralih ke karir di bidang penjualan asuransi.
Daranee harus menggali hubungan lama untuk meminta asuransi, tapi semua temannya menolaknya. Suatu hari, Daranee menemukan seorang teman bernama Yo (Suppanad Jittaleela), sahabat lamanya yang telah dia lupakan.
Yo setuju untuk mengambil asuransi Daranee dengan satu-satunya syarat yang mereka penuhi di malam hari. Segera, beberapa kenangan mulai jelas. Persahabatan Daranee dan Yo pun mulai bersemi.
7. 1448 Love Among Us (2014)
Love Between Us adalah film yang diproduksi untuk memprotes pasal 1448 hukum perdata Thailand - yang melarang pernikahan sesama jenis. Film hebat Thailand ini mencoba menunjukkan mengapa 1448 salah dengan menggambarkan bagaimana hubungan sesama jenis ditindas ketika pernikahan di antara mereka tidak dianggap sah.
Ceritanya berkisar pada Pim, seorang wanita yang pacar lamanya ingin dia pindah ke Jepang. Namun, saat Pim bertemu Pat, keduanya jatuh cinta. Mereka menjadi semakin dekat ketika Pim dan pacarnya perlahan-lahan berpisah.
Akhirnya Pim dan Pat resmi bertemu. Tidak dapat menikah secara sah menurut hukum Thailand, kedua wanita tersebut tetap mengadakan upacara komitmen dan memulai sebuah keluarga. Mereka hidup bahagia sebelum tragedi tiba-tiba melanda.