6 Cara Membekali Anak Bahaya Pelecehan Seksual, Komunikasikan Sesuai Usianya

Cara Membekali Anak Bahaya Pelecehan Seksual
Sumber :
  • freepik.com/author/tirachardz

Olret – Beberapa kasus pelecehan anak banyak membuat orang tua menjadi was-was dan khawatir. Meski sudah berusaha sebaik mungkin menjaga anak-anaknya. Namun, karena kesibukan dan kelalaian banyak pula yang kecolongan. 

Sebelum Memaksakan Kehendak Kepada Sang Anak, Orangtua Juga Perlu Tahu Hal Ini!

Oleh karena itu, akan lebih baik jika anak sendiri yang tahu dan sabar betapa bahayanya kejahatan pelecehan seksual. Orang tua harus bisa membekali anak upaya pencegahan apa saja yang harus dilakukan dan tidak mudah dikelabui dengan iming-iming hadiah.

Nah, inilah bekal yang harus orang tua ajarkan. Bicarakan sesuai umur anak. 

1. Perkenalkan Seks Sesuai Dengan Usianya, Termasuk Resiko dan Dampaknya.

Semoga Tuhan Selalu Memberikan Kesabaran Bagi Anak Broken Home

Cara Membekali Anak Bahaya Pelecehan Seksual

Photo :
  • freepik.com/author/tirachardz

Pendidikan seksual harus dikenalkan secara dini oleh orang tua sebagai orang terdekat anak. Tapi, sesuaikan pula dengan usia mereka, termasuk dampak dan resikonya. 

Viral! Pria Muda Ini Diminta Majikan Untuk Memiliki Anak Dengannya

Kamu bisa memulai dengan memperkenalkan bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain selain orang tua. Serta tindakan apa saja yang dilakukan saat ada orang asing yang berusaha mendekati. 

2. Ajarkan Rasa Malu Pada Anak 

Selanjutnya, ajarkan pula rasa malu pada anak juga merupakan pendidikan seks dari rumah. Bisa dimulai dengan adab mengganti baju. Ajarkan agar anak tidak melihat orang lain, bahkan orang tua sendiri berganti baju, juga menutup tubuhnya sendiri saat ingin mengganti baju. 

Dengan begitu anak akan merasa malu dan tidak akan memperlihatkan bagian tubuhnya di depan orang lain. Dan memahami "seks" semakin matang juga dewasa.

3. Ajarkan Anak Soal Privasi dan Sopan Santun Saat Masuk Ke Kamar Orang Lain, Termasuk Orang Tua

Anak-anak remaja

Photo :
  • freepik.com

Di usia tertentu, biasanya orang tua sudah memberikan kamar tersendiri untuk anak-anaknya. Selain untuk menjaga privasi orang tua sendiri, tapi juga mengajarkan anak kemandirian. 

Saat itu pula ajari anak adab memasuki kamar orang lain. Seperti mengetuk pintu dan memanggil terlebih dahulu. Hal ini juga untuk menghindari anak-anak melihat secara langsung aktivitas intim orang tuanya. 

4. Ajarkan Anak Harus Berani Berteriak Dan Berlari Saat Ada Orang Yang Membuat Dia Tidak Nyaman. Meski Orang Terdekat 

Siapapun bisa berpotensi menjadi pelaku pelecehan seksual, bahkan orang terdekat sekalipun. Oleh karena itu, setelah mengajarkan pada anak bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang oleh orang lain (siapapun itu). 

Ajarkan pula tindakan pencegahan seperti berteriak, berlari dan meminta bantuan jika ada yang membuat dirinya merasa tidak nyaman atau terancam. 

5. Berikan Anak Pelarangan Bermain Di Tempat Sepi 

Sabar mendidik anak

Photo :
  • freepik.com

Jika ingin bermain, maka mintalah anak bermain bersama teman-temannya dengan orang tua yang mengawasi. Jika terpaksa meninggalkan anak di rumah, maka mintalah bantuan orang yang dipercaya untuk mengawasi seperti kakek neneknya. Bisa juga saudara tapi beramai-ramai. 

Berikan pemahaman jika ditempat sepi sangat rawan terjadinya kejahatan. Selain itu, ajarkan untuk selalu meminta ijin kemanapun anak akan bermain.

Orang tua juga jangan lalai. Jika tidak ada kesibukan, lebih baik mengawasi sendiri saat anak bermain. 

6. Jalin Kedekatan dan Kenyamanan Dengan Anak 

Kedekatan antara orang tua dan anak juga akan mempengaruhi pemahaman anak soal pendidikan seksual. Misalnya anak lelaki yang mempelajari gadis atau wanita dari ibu mereka. Memahami cara berinteraksi ketika sudah baligh dan dewasa. Begitupun anak perempuan yang menjadikan seorang ayah sebagai cinta pertamanya. 

Kedekatan emosional ini akan membantu anak untuk jujur soal perasaan dan ketakutannya. Apalagi jika ada orang lain yang menganggu dirinya. Orang tua wajib menjadi garda terdepan untuk melindungi anak-anak mereka.