Stop Kebiasaan-Kebiasaan Ini, Demi Kesehatan Mental Kamu!
- freepik.com
Olret – Kondisi kesehatan mental kamu itu juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan kamu. Kadang ada kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dan tanpa sadar bisa membuat kondisi mental kamu menjadi down.
Lalu, kebiasaan apa saja yang dapat membuat mental kamu menjadi down? Apakah kebiasaan yang telah kamu lakukan termasuk di dalamnya? Menurut Psikolog Dimas Alwin, berikut ada 5 kebiasaan yang harus kamu hentikan, demi kesehatan mental kamu.
1. Berusaha menyenangkan semua orang
Alasan tidak perlu menyenangkan orang lain
- -
Sesempurna dan sebaik apa pun kamu, pasti ada saja yang tidak suka sama kamu, dan ada saja yang suka mencari celah kesalahan kamu. Jadi, berhenti untuk berusaha membuat senang orang lain, karena kebahagiaan mereka bukanlah sepenuhnya hak kamu.
2. Terlalu memikirkan omongan atau pendapat orang lain.
Memikirkan omongan orang lain
- freepik.com
Omongan orang lain itu tidak bisa kemu kendalikan, cobalah untuk mengurangi overthinking memikirkan omongan orang lain. Mereka punya pendapatnya sendiri tentang kamu. Ada yang suka, ada yang tidak suka. Kembali lagi ke point nomor 1 di atas.
3. Membandingkan diri sendiri
Membandingkan diri sendiri
- freepik.com
Kalau membandingkan diri sendiri bisa menjadikan diri lebih semangat, ya tidak masalah. Tapi kalau kamu malah jadi insecure, lebih baik tak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
4. Merasa tidak enakan
Merasa tidak enakan
- freepik.com
Kamu selalu menjawab "iya" ketika seseorang meminta mu untuk berbuat sesuatu, padahal sebenarnya dalam kamu tidak ingin melakukannya. Kamu mudah mengatakan "iya" karena kamu merasa tidak enakan, dan sulit untuk menolak. Kamu harus bisa belajar menolak secara halus, tanpa perlu merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi kehendak orang lain.
5. Bohong dengan perasaan diri sendiri
Membohongi perasaan diri
- freepik.com
Kamu membohongi perasaan dirimu sendiri. Misal; yang sebenarnya marah, tapi kamu bilangnya "tidak apa-apa" yang sebenarnya sedih, kamu bilangnya "tidak apa-apa". Ini bisa mengundang mati rasa, nangis tanpa sebab, sedih tanpa sebab, trauma dan lain sebagainya.
