Cukupi Kebutuhan Orang Tuamu, Niscaya Allah Akan Meluaskan Rezekimu Dari Segala Penjuru

Orang tua
Sumber :
  • pexel

Jakarta, Olret – Bila kamu masih mempunyai orang tua, itu menggambarkan nikmat yang amat agung. Namun bila sudah tidak mempunyai orang tua lagi, jangan kecil hati. Karena berbakti kepada orang tua itu masih dapat dilaksanakan, ialah kerap berziarah ke makam dan juga mendoakan, dan menghajikan bila belum menunaikan haji.

Jangan Sibuk Dengan Penilaian Manusia, Karena Banyak Mereka Hanya Nyiyir

Berbuat baik dan juga silaturahmi kepada saudara dan juga sanak kerabat kedua orang tua. seperti itu amal ibadah yang agung. Ketahuilah, barang siapa yang masih mempunyai kedua orang tua. Namun masih sulit hidupnya hingga perhatikan dan juga renungkan barangkali masih terdapat yang belum sempurna berbakti kepada kedua orang tua.

Barang siapa yang hadapi kesusahan ekonomi, perhatikan dan juga renungkan saja barangkali kurang mencermati kebutuhan tiap hari yang dibutuhkan kedua orang tua. Barang siapa yang masih kesusahan urusan prestasi, renungkan barangkali masih kerap membikin kedua orang tua resah dan juga kecil hati karena ulah dan juga tingkah kita.

Orang tua itu kadang kala tidak ingin berkata – kata, karena tidak mau menyakiti perasaan anak – anaknya.

Hijrah Tak Bisa Terus Sendirian, Carilah Teman Yang Bisa Menguatkan Hijrahmu

Orang tua

Photo :
  • pexel

Namun kadang kala seseorang anak itu kurang dapat melindungi perasaan dan juga bapaknya . Kala orang tua lagi sakit, dia lebih baik menahan rasa sakit, bahwa dapat rasa sakit itu dibawa sampai mati.

Siapapun Pernah Melakukan Kesalahan, Tapi Tidak Semua Orang Mampu Memperbaikinya

Menahan rasa sakit dan juga tidak ingin berkeluh kesah takut mengganggu anak anaknya. kadang kala si anak tidak menyadarinya. Kala tidak memiliki duit, orang tua lebih suka diam dan juga makan apa terdapatnya, terlebih lagi mereka kadang kala berpuasa daripada meringik kepada anak anaknya.

Barang siapa yang pintar memandang, menghayati, merasakan hidup dan juga kedua orang tua dan dapat membagikan kebutuhan yang tersedu buat mereka. berarti hendak mempermudah urusan hidupnya.

Barang siapa tidak sempat menyakitinya secara raga dan juga psikologis, berarti telah membuka pintu rezekinya luas luas dan juga tentu hidupnya ditata dengan apik oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Suatu ungkapan yang amat indah, menarik dan juga inspiratif seputar birrul walidain bagaikan berikut.

لم أر شخصا ناجحاً في حياته : إلا و كان له من بر الوالدين نصيب

Aku melihat orang – orang yang sukses dalam kehidupannya, merupakan mereka yang berbakti kepada kedua otangtuanya.

Jangan berkata berjuang dijalan allah kecuali telah membahagiakan keduaorang tua terlebih dulu. bila belum dapat membahagiakan orangtua, minimun tidak menyusahkan keduanya. Mudah – mudahan allah senantiasa menjadikan kita anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua. Amin ya robbal alamin.

Nak, Bukan Engkau Keras Kepala. Namun Aku yang Perlu Belajar Memberimu Ruang Untuk Mengambil Keputusan.

Menu pilihannya bisa kita sediakan, menu kesepakatannya bisa kita ciptakan, sehingga kita dengan anak tak adu menang.

Kita menang karena menu pilihan dan menu kesepakatannya ada pada kendali kita, anak juga menang karena ia masih punya ruang untuk mengambil keputusan meski dalam koridor yang kita ciptakan. Relasi sehat bila orang tua-anak bisa menang-menang, bukan adu-menang.

Pahami Anak Dia Akan Belajar Memahami Kita dan Dengarkan Anak Maka Dia Akan Belajar Mendengarkan Kita.

Jadi, tak ada yang tiba-tiba terjadi, sebab anak belajar dari apa yang dialaminya setiap hari. Ia mempelajari banyak hal dari kita, termasuk belajar bagaimana memperlakukan kita dari cara kita memperlakukannya.

Jadi, kalau rasanya saja sudah nggak nyaman, takut, tegang setiap kali bertemu. Maka sulit bagi anak mendekat, sulit bagi anak memilih ayahnya jadi tempat bercerita dan bertanya solusi atas masalah yang dihadapinya.